Musik Minang, suara khas dari Ranah Minang, memang tak pernah lekang oleh waktu. Musik yang berasal dari Sumatera Barat ini memiliki ciri khas yang begitu kental dan mampu menggambarkan kebudayaan serta keindahan alam Ranah Minang yang mempesona.
Menurut pakar musik tradisional Indonesia, Dr. Rithaony Hutajulu, Musik Minang memiliki karakteristik yang unik dan berbeda dari musik daerah lainnya. “Melodi yang digunakan dalam Musik Minang seringkali menggambarkan keindahan alam dan kehidupan masyarakat Minangkabau yang harmonis,” ujarnya.
Tak hanya melodi yang khas, namun lirik dalam Musik Minang juga seringkali mengangkat nilai-nilai kearifan lokal dan kehidupan sehari-hari masyarakat Minang. Hal ini dapat dilihat dari lagu-lagu populer seperti “Bungo Larangan” dan “Rantau Den Pajauah” yang sering dinyanyikan dalam berbagai acara adat maupun kegiatan sehari-hari masyarakat Minang.
Tidak heran jika Musik Minang menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat Ranah Minang. Sebagai bentuk ungkapan rasa syukur dan kebahagiaan, Musik Minang seringkali mengiringi berbagai acara adat seperti pernikahan, khitanan, hingga acara-acara keagamaan.
“Musik Minang bukan sekadar hiburan semata, namun juga sebagai bentuk identitas dan kebanggaan masyarakat Minangkabau,” kata Prof. Dr. Emirza Adi Syailendra, seorang budayawan asal Sumatera Barat.
Dengan keunikan dan kekhasannya, Musik Minang terus berkembang dan tidak lekang oleh waktu. Generasi muda pun kini mulai menggali kembali dan mengapresiasi warisan budaya ini melalui berbagai ajang kompetisi musik tradisional Minangkabau.
Sebagai bagian dari kekayaan budaya Indonesia, Musik Minang patut kita lestarikan dan jaga agar tetap hidup dan berkembang. Suara khas dari Ranah Minang ini bukan hanya sekadar musik, namun juga identitas dan kebanggaan bagi masyarakat Sumatera Barat.