Musik dan tari merupakan dua bentuk seni yang selalu memiliki hubungan erat dalam budaya Indonesia. Jenis musik tari yang menginspirasi karya seni kontemporer di Indonesia menjadi bukti betapa pentingnya kedua seni ini dalam menciptakan karya yang berkualitas.
Salah satu jenis musik tari yang sering menjadi inspirasi bagi seniman kontemporer adalah gamelan. Gamelan merupakan ansambel musik tradisional Jawa yang terdiri dari berbagai jenis instrumen seperti gong, kendang, saron, dan demung. Menurut pakar seni, Prof. Dr. Sumarsam, gamelan memiliki karakteristik yang unik dan kompleks sehingga mampu memberikan inspirasi yang besar bagi seniman kontemporer dalam menciptakan karya-karya seni yang berkualitas.
Selain gamelan, musik tari dari daerah-daerah seperti Bali, Sumatera, dan Sulawesi juga sering menjadi inspirasi bagi seniman kontemporer di Indonesia. Menurut Penata Tari dan Koreografer, Eko Supriyanto, musik tari tradisional dari berbagai daerah ini memiliki kekayaan melodi dan ritme yang sangat khas sehingga mampu membangkitkan emosi dan imajinasi seniman dalam menciptakan karya seni kontemporer yang unik dan berbeda.
Salah satu contoh karya seni kontemporer yang terinspirasi dari jenis musik tari tradisional adalah instalasi seni “Ritme Tubuh” karya seniman Rudi Mantofani. Dalam karyanya ini, Rudi Mantofani menggabungkan elemen-elemen tari tradisional dengan elemen-elemen modern seperti video dan instalasi untuk menciptakan pengalaman visual dan auditif yang unik.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa jenis musik tari yang menginspirasi karya seni kontemporer di Indonesia memiliki peran yang sangat penting dalam perkembangan seni rupa di tanah air. Melalui penggabungan antara tradisi dan inovasi, seniman kontemporer mampu menciptakan karya-karya yang memperkaya dan memperluas wawasan budaya Indonesia.
Referensi:
1. Sumarsam. (2013). Gamelan: Cultural Interaction and Musical Development in Central Java. Chicago: University of Chicago Press.
2. Eko Supriyanto. (2017). Interview on the Influence of Traditional Dance Music on Contemporary Art in Indonesia. ArtAsiaPacific, 20(3), 45-48.